Company atau Credit rating merupakan sesuatu yang penting namun susah didapatkan. Kalaupun ada, rating tersebut berbasis data yang tidak sesuai dengan kondisi dimana rating tersebut akan dimanfaatkan. Sekarang ini, rating diperoleh dari media umum seperti S&P, Fitch, Bloomberg dan media lainya. Sayangnya, data base yang digunakan untuk mendapatkan rating tersebut berbasis luar negeri. Indonesia hanya memiliki dua instansi rating yang satu merupakan lembaga rating negara dimana perijinannya masih dipertanyakan oleh lembaga rating swasta lainnya yang ada di Indonesia. Begitu pentingnya informasi rating bagi perusahaan dalam proses perencanaan perluasan serta menjaga pasarnya, menjadikan peluang yang sangat besar untuk menjadi lembaga pembuat rating yang nantinya menjadi benchmark di Indonesia bahkan di dunia bisnis internasional.

Sebagai langkah utama dalam upaya menjadi lembaga pembuat rating yang handal dan terkemuka, diperlukan pendekatan integritas antara risk management, business outlook dan statistical benchmark. Proposal ini diajukan sebagai pendukung kegiatan konsultansi yang dilakukan dalam pengembangan data base perusahaan yang sedang dilakukan oleh perusahaan.

Berdasarkan kesepahaman yang telah dilakukan dalam pertemuan terdahulu, kegiatan In-House Training ini akan membahas dan mendiskusikan aspek penting dan kiat kiat dalam business environment sebagai fundamental knowledge bagi para karyawan pelaksana pembuatan rating perusahaan

MANFAAT PELATIHAN

1. Melihat business outlook atau karakteristik prusahaan.
2. Kiat kiat dalam mengkaji business environment perusahaan produk dan
3. Kiat kiat dalam mengkaji business environment perusahaan jasa.
4. Pemahaman dan pembentukan indikator kinerja utama dari tiap business sector (produk dan jasa).
5. Sinkronisasi indikator kinerja utama dan business environment target rating terhadap risk management.

TARGET PESERTA

1. Surveyor/ Field Researcher
2. Data Collector
3. Statistician
4. Database Programmer/ IT Staff
5. Field/ Program Supervisor
6. Program Developer
7. Manajemen Operasional pada Divisi / Unit Kerja

METODE PELATIHAN